Sabtu, 31 Maret 2018

W124 Indonesia

Mercedes Benz dengan kode bodi W124 merupakan mid size luxury atau executive car yang diproduksi oleh Mercedes Benz antara tahun 1984 sampai 1996 namun baru masuk ke Indonesia pada tahun 1986. Setelah mengalami facelift pada tahun 1993, nama mobil ini berubah menjadi Mercedes Benz E Klass (E Class) walau kode sasisnya tetap W124. Mercedes Benz ini punya julukan Mercy Boxer di Indonesia. Dinamakan Mercy Boxer bukan karena memakai mesin horizontal cylinder atau mesin boxer melainkan karena bentuknya yang kotak (box), besar dan lebar dijamannya. Pada era 90an dulu, anda akan langsung dicap sebagai orang super kaya jika memiliki mobil ini. Mobil ini didesain oleh Bruno Sacco yang juga mendesain W123 atau Mercy Tiger yang menjadi pendahulu mobil ini.

Mercy ‘Boxer’ dengan kode bodi W124 ini hadir dalam beberapa tipe. Ada Mercedes Benz W124 200, 230E, 300E, E220, dan E320. Pada W124 E320 ada varian khusus dengan nama E320 Masterpiece, E320 Sportline dan E320 Masterpiece Sportline, tipe 220E dan 320E pre facelift. Ada juga type 260E versi built up dan 200E AT th 94 built up juga. Perbedaan antar tipenya tergantung pada mesin yang digunakan serta kelengkapan aksesoris yang dipakai. Untuk kelengkapan standar, tentunya sekelas mobil mewah sudah menganut fitur elektrik umum seperti mobil Jepang dan Eropa sekelas pada umumnya. Mulai tahun 1988 ke atas, mobil ini sudah dilengkapi dengan ABS. Untuk tahun 1991 keatas sudah memakai dual extra fan. Lainnya ada head lamp levelizer, dual zone climate untuk AC, power window, central lock sampai indikator eco pada konsumsi BBM.

Seperti yang dijelaskan diatas, Mercedes Benz W124 ini memiliki beberapa pilihan mesin tergantung tipenya. W124 200 memakai mesin Mercedes-Benz M102.922 4 silinder 2000cc dan masih memakai karburator. Pada W124 230E memakai mesin Mercedes-Benz M102.982 4 silinder 2300cc. Selain itu ada W123 300E yang memakai mesin Mercedes-Benz M103.983 6 silinder 3000cc. Pada versi facelift berikutnya, muncul W124 E220 dengan mesin Mercedes-Benz M111.960 4 silinder berkapasitas 2200cc. Varian top of the line atau W124 E320 memakai mesin Mercedes-Benz M104.992 6 silinder berkapasitas 3200cc. Selain W124 200, semua W124 ini sudah memakai mesin injeksi Bosch Jetronic atau perpaduan sistemmekanis dan elektronik untuk tipe yang huruf E nya ada dibelakang. Untuk tipe dengan huruf E didepan, sistem bahan bakar yang digunakan sudah full injeksi elektronik.

Pada W124 E320 ada varian khusus dengan nama E320 Masterpiece, E320 Sportline dan E320 Masterpiece Sportline"
Masterpiece bukan varian khusus akan tetapi penamaan W124 dari waktu ke waktu, jadi secara garis besar penamaan nya (istilah di Indonesia) adalah
1. Boxer (th 1986 - 1993)
2. E Klasse (th 1993 - 1995)
3. Masterpiece (th 1995 - terakhir produksi)

Mobil ini pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1986. Saat itu hanya tersedia W124 dengan tipe 200 dan 300E. Ciri khas varian pertama ini ada pada interior seperti jok dan doortrimnya yang memakai bahan fabric tidak seperti penerusnya yang memakai kulit sintetis. Pada tahun 1987, Mercedes-Benz menambahkan kursi elektik dan wiper dilampu utamanya pada W124 320E dengan transmisi otomatis. W124 200 ini muncul sampai tahun 1989 saja sementara 300E muncul sampai tahun 1992. Pada tahun 1989, muncul facelift dimana perbedaan mendasar antara versi facelift dengan sebelumnya ada pada side mould dan warna two tone. Disini mulai muncul tipe W124 230E yang muncul sampai tahun 1993.

Pada tahun 1993 muncul versi facelift besar atau yang disebut juga dengan istilah bodi baru dengan perbedaan berupa bentuk lampu depan, kap mesin, bagasi, body moulding serta gril depan. Bersamaan dengan munculnya bodi baru, Mercedes-Benz juga menggaluarkan E220 sampai akhir 1996. Untuk versi termahalnya atau E320 muncul pada akhir 1993 sampai 1995. Pada tahun 1995 muncul E320 Masterpiece yang merupakan perubahan dari E320 biasa. Perubahannya antara lain setir kayu, laci di konsol tengah, krey samping, sertifikat dan jam tangan MasterPiece. E320 Masterpiece ini tersedia dengan pilihan transmisi manual maupun otomatis dan muncul sampai tahun 1996 saja. Selain itu muncul juga E320 Sportline dengan adanya tambahan perbedaan berupa tilt steering, rasio setir yang lebih kecil serta dibungkus kulit, jok kulit semi bucket dan suspensi sportline. Versi limited terakhir ada E320 Masterpiece Sportline dimana merupakan E320 Sportline yang diberi tambahan ala Masterpiece seperti setir kayu, laci di konsol tengah serta sertifikat Masterpiece. Khusus untuk Masterpiece Sportline dan Sportline biasa ini hanya tersedia dengan transmisi matic.

W124 Mercy Boxer limosin

Selain sedan 4 pintu dengan sasis pendek, di Indonesia pernah ada varian limosin yang dibuat oleh pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Jawa Barat. W124 limo ini juga bukan sembarang limo karena merupakan lisensi resmi dari Carat Duchatelet. Produksi limosin yang menggandeng Starsauto Dinamika (Starslimo Kentjana) di Jakarta Barat ini menggunakan sasis LWB W124 asli yang belum dilas dan dipasangi mesin sampai pernik interiornya untuk dirakit di Wanaherang. Setelah sasis dan bodinya menyatu, barulah rangka W124 ini dikirim ke bengkel Starsauto Dinamika untuk dipasang pitanti interior. Total hanya ada 75 unit limosin W124 di Indonesia karena kebanyakan unitnya diekspor. Sayangnya nasib produksi limousin W124 ini harus terhenti ditengah jalan karena Carat Duchatelet bangkrut yang diakibatkan oleh kerusuhan di Indonesi yang membuat 2 orang insinyurnya terbunuh.

Kelebihan Mercy Boxer ini adalah perawatannya yang tergolong murah dibanding mobil lain sekelasnya. Cara mudahnya, perawatan lebih gampang tipe dengan E depan, tapi lebih murah tipe dengan E belakang. Kenyamananya cukup baik walaupun kurang nyaman dibanding Volvo. Untuk kestabilan dalam berkendara juga cukup baik walau kurang jika dibandingkan BMW. Bentuk bodinya sangat timeless dan aksesorisnya cukup banyak dan cocok dimodifikasi segala tipe walau ada baiknya dibiarkan original. Untuk aliran modifikasinya, ada baiknya mengikuti patokan USDM, EUDM atau Tuner seperti AMG dengan part original karena akan menjaga dan menaikkan pestige serta harganya. Kualitas mobil ini juga tidak main-main karena termasuk mobil dengan kualitas produksi terbaik didunia.

Kelemahan Mercy Boxer ada pada posisi berkendara yang terasa kurang nyaman walau sudah diatur melalui jok elektrik dan tilt steeringnya. Konsumsi BBM untuk penggunaan dalam kota lebih irit versi 4 silinder dengan mesin kecil karena bisa mencapai 1:7 walau akselerasi dan tenaganya kurang. Namun untuk urusan keluar kota, versi bermesin besar akan jauh lebih irit dan bahkan bisa mencapai 1:8 untuk versi E320. Ini dikarenakan berat kosong mobil ini mencapai 1,39 ton.

Jika ingin membeli mobil ini sebaiknya tidak perlu tanggung dengan hanya melirik versi mesin kecilnya saja. Akan terasa jauh lebih baik dan nyaman versi mesin besar seperti E320 Sportline atau Masterpiece. Karena itu, biasanya harga versi mesin besar seperti 300E dan E320 harganya bisa 2 kali lipat dibanding W124 bermesin kecil seperti 200. Dengan kenyamanan absolut dan prestige serta rasa Mercy yang sangat khas di mobil ini rasanya akan sangat menyenangkan memelihara mobil ini.

Spesifikasi Mercedes Benz W124 Mercy Boxer ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Mercedes Benz W124 Mercy Boxer
Jenis Sedan
Tipe W124
Mesin M102.922 4 silinder 2000cc
M102.982 4 silinder 2300cc
M111.960 4 silinder 2200cc
M103.983 6 silinder 3000cc
M104.992 6 silinder 3200cc
Bore X Stroke 89.0 X 80.25 mm (M102 2000cc)
89.0 X 95.5 mm (M02 2300cc)
89.9 X 86.6 mm (M111)
88.5 X 80.2 mm (M103)
89.9 X 84.0 mm (M104)
Sistem Bahan Bakar Karburator (200)
Bosch Jetronic (xxxE)
Electric injeksi + harness (Exxx)
Transmisi Manual 5 Speed
Otomatis 4 Speed triptonic
Wheelbase 2.800 mm
Panjang 4.740 mm
Lebar 1.740 mm
Tinggi 1.431 mm

Selasa, 13 Maret 2018

Komplikasi Vitreous Retina

Vitreous Retina adalah  gel yang mengisi ruang antara lensa mata dan retina di dalam bola mata manusia.

Salah satu komplikasi penyakit Diabetes adalah pendarahan pada mata. Pendarahan pada lensa mata ini membuat kualitas pandangan menurun dan menjadi buram.

Untuk membuat lensa retina bersih dan pandangan meningkat adalah dengan Operasi Vitreous Retina. Operasi Vitreous adalah mengganti gel yang berada diantara lensa mata dan retina dengan cairan.

Di beberapa daerah di Indonesia jenis operasi ini adalah susah. Di Surabaya kota tempat saya tinggal tidak lebih dari 2 dokter yang berani melakukan tindakan operasi, dan tidak lebih dari 5 dokter yang mengerti, paham dan dapat memberikan solusi untuk kasus ini.

Dari beberapa kali bertemu dan konsultasi dengan beberapa dokter hanya 2 dokter yang dapat memberi solusi dan harapan. Ke 2 (dua) dokter tersebut adalah dr. MOESTIDJAB dari Surabaya Eye Clinic dan dr. WIMBO yang praktek di jalan Bawean Surabaya  Sedangkan untuk tindakan operasi disarankan dengan dokter di Malaysia, hal ini kerana di Indonesia hanya ada 1 (satu) dokter yang memiliki reputasi yang baik yaitu dr. Sjakon di klinik Nusantara Jakarta. Untuk dapat berkonsultasi dengan beliau wajib buat janji dan antri sekitar2-3 bulan lamanya.

Di Malaysia sendiri hanya ada 5 (lima) dokter yang dapat melaksanakan Operasi Vitreous Ritina ini. 1 (satu) di ISEC ( International Specialist Eyes Clinic) dengan dr. Wong Jun Shyan dan 4 (empat) lainnya berada di Penang. Salah satu dari ke-4 (empat) doktertersebutberada di Island Hospital dengan dr. Andrew.

Untuk keahlian ke 2 dokter yang saya sebutkan diatas dapat dikatakan sama, namun jangan kaget apabila perangai atau sikap dari dr. Wong terasa dingin dan kurang bersahabat. Berbeda dengan dr, Wong, dr. Andrew lebih dapat di ajak bertukar pendapat, sikap juga lebih ramah. mungkin beliau lebih terbiasa menghadapi orang Indonesia.

Untuk biaya Operasi di ke 2 dokter tersebut hampir sama. Bahasa yang digunayaakan adalah Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Hokien dan Bahasa Kong Hu.

Untuk yang berencana melaksanakan Operasi Vitreous saya sarankan untuk tidak mengkonsumsi obat Pengencer darah seminimalnya adalah 1 bulan sebelumnya. Hal ini untuk menghindari pendarahan setelah Operasi.

Apabila setelah Operasi dan dinhatakan berhasil tetapi pandangan masih kabur harap tetap bersabar, pendarahan yang terjadi akan diserap oleh tubuh dan sangat disarankan untuk tidur dengan kondisi duduk dengan derajat kemiringan antara 45° - 80°, Hal ini dilakukan karena Vitreous atau Gel yang berada diantara lensa dan retina telah diganti dengan cairan dimana tingkat guncangan terhadap gravitasi sangat besar.

Tindakan tambahan yang harus dilakukan adalah dengan mengkompres mata yang telah dioperasi menggunakan es batu, hal ini dilakukan untuk membantu membekukan jarigan sumber terjadi pendarahan. Selain ke 2 (dusa) saran diatas yang tetap harus diperhatikan adalah tidak setres dan tetap menjaga kadar gula darah.

Cerita diatas berdasarkan dari pengalaman saya pribadi yang telah melaksanakan Operasi Vitreous mata kiri sebanyak 2 kali. Tulisan ini dibuat dengan tanpa ada niat untuk Promosi atau menjatuhkan. Tulisan ini saya buat karena saya merasa masih sangat minimnya sharing tentang Vitreous Retina dan Pendarahan pada Mata. Pada akhir Maret 2018 saya berencana melaksanakan Operasi Vitreous yang pertama untuk mata sebelah kanan, Semoga dapat memberikan hasil yang maksimal.

Semoga Pengalaman ini dapat bermanfaat bagi sesama
Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia.

Surabaya, 17 Maret 2018